Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Angka Sehat Untuk Jantung Sehat

Angka sehat untuk jantung sehat yang akan saya bahas adalah tekanan darah, kolesterol dan lingkar pinggang, yang merupakan faktor-faktor risiko dari penyakit serangan jantung.

Berbeda dengan mitos yang populer di masyarakat, tidak semua kolesterol buruk bagi kesehatan anda! Setiap orang harus memiliki HDL atau kolesterol "baik" dengan kadar yang tidak kurang dari 40 mg/dL.

Dengan mengetahui angka-angka pengukuran yang normal berikut ini, kita dapat mengetahui seberapa jauh anda berisiko terkena penyakit jantung dan penyakit kardiovaskuler lainnya.


Tekanan darah

Tekanan darah dinilai dengan dua buah pengukuran, yaitu sistolik dan distolik. Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot jantung (denyutan jantung). Tekanan diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung tidak sedang berkonstraksi atau beristirahat.

Misalkan tekanan darah anda adalah 120/80, maka tekanan sistoliknya adalah 120 mmHg dan tekanan distolik 80mmHg.

Berikut adalah nilai dari tekanan darah:
  • Tekanan darah normal berada pada angka 120 / 80.
  • Pre-hipertensi, Jika tekanan darah sistolik-nya 120-139 atau distolik 80-89.
  • Hipertensi jika tekanan darah sistoliknya di atas 140 dan distoliknya di atas 90.

Kolesterol

Kolesterol tinggi meningkatkan risiko serangan jantung sebanyak dua kali. Untuk melakukan pemeriksaan kolesterol biasanya pasien harus puasa semalamam atau kurang lebih 9-12 jam, agar tidak ada pengaruh dari lemak yang baru dikonsumsi.

Ada tiga jenis nilai pengukuran untuk kolesterol:
  • LDL (kolesterol jahat), angka sehatnya adalah kurang dari 100 mg/dL.
  • HDL (kolesterol baik), normalnya di atas 40 mg/dL, dan tidak lebih dari 60 mg/dL.
  • Triglycerides, nilainya normal jika kurang dari 150 mg/dL.

Kolesterol total seharusnya tidak lebih dari 200 mg/dL.

Lingkar Pinggang

Kegemukan (obesitas) dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler (jantung&stroke), diabetes, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. Kegemukan biasanya diukur dengan index massa tubuh (BMI) yang berada di atas angka 25.
Rumus index massa tubuh adalah: IMT/BMI = Berat Badan (kg) / Tinggi Badan (m)².

Selain itu cara lain yang lebih mudah untuk mengukur kegemukan adalah dengan mengukur lingkar pinggang. Lingkar pinggang yang melebihi normal dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

  • Lingkar pinggang wanita: tidak lebih dari 35 inci
  • Lingkar pinggang pria: tidak lebih dari 40 inci

* Rekomendasi: 20 Makanan Untuk Jantung Sehat

12 komentar untuk "Angka Sehat Untuk Jantung Sehat"

  1. Untuk lingkar pinggan sendiri itu sama antara orang yang gemuk dengan orang yang normal berat badannya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. maksudnya gimana ya?

      gemuk yang saya maksud itu gemuk dengan lemak.. jelas beda sama atlet yang berbadan besar dengan otot besar

      biasanya kalau laki-laki yang lingkar pinggangnya di atas 40 inci itu sudah tergolong obesitas sentral, kegemukan yang terjadi di perut dan sekitarnya sementara kakinya kecil.

      Hapus
    2. Ooo gitu, oke deh, ntar saya mo ngukur pinggan saya dulu.

      Hapus
  2. Harusnya sih cek secara rutin iya mas, agar tahu sehat atau ngganya tubuh kita ini :)

    BalasHapus
  3. Lingkar pinggang bisa buat indikator juga toh -..-

    BalasHapus
  4. Hmm pentingnya sekarang kita cintai Jantung kita

    BalasHapus
  5. Saya termasuk perokok berat, sehari bisa menghabiskan 1-2 bungkus. Yang saya tanyakan disini penderita penyakit ini lebih banyak disebabkan lemak berlebih atau oleh perokok berat??

    BalasHapus
    Balasan
    1. pertanyaannya susah banget pak, kalau saya jawab tergantung takdir nanti bapak gak puas :(

      untung saya nemu tesis faktor resiko penyakit jantung koroner kelompok usia < 45 tahun [http://goo.gl/Q97QfO]

      dalam penelitian tersebut disebutkan:

      - orang yang punya kebiasaan merokok meningkatkan faktor risiko 2,3 kali, dibanding orang yang tidak merokok.

      - dislipidemia (kondisi kadar kolesterol jahat yang tinggi dan kolesterol baiknya rendah) meningkatkan risiko 2,8 kali lebih besar dibanding yang tidak.

      - sedangkan untuk obesitas tidak berpengaruh signifikan, tapi orang dengan obesitas punya risiko tinggi terkena kolesterol tinggi, hipertensi atau diabetes, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung juga.

      - masih ada faktor risiko lain yang terbukti berpengaruh seperti Diabetes melitus, Hipertrigliseridemia dan diabetes melitus pada keluarga.

      Hapus
    2. Setelah menbaca tesis yang bapak buat bahwa PJK salah satunya disebabkan karena kebiasaan merokok dan penggunaan kokain serta diabates merupakan faktor risiko dalam perkembangan lebih awal terjadinya atherosclerosis, saya malah jadi semakin takut pak!!! Pengen berhenti tapi susah untuk dilaksanakan.

      Hapus
    3. tesisnya bukan saya yang buat pak :-s
      ingin berhenti itu berawal dari tekad dan keyakinan.
      semoga di mudahkan :)

      Hapus
    4. Oh kirain bapak yang nulis..... ;D
      Tapi makasih banyak untuk tesisnya pak sucipto, saya akan simpan baik-baik pemberian bapak ini. Semoga saja saya bisa mengurangi kebiasaan buruk saya. Amin

      Hapus
close