Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Brain Fog: Kabut Tebal Menyelimuti Pikiranmu

Seorang penyandang Lupus (Odapus) di group facebook "Yayasan Lupus Indonesia" mengeluhkan, "Ada yang se-error saya gak, sih? Berangkat bawa motor, pulangnya kok naik angkot? (Ingatnya pun setelah sampai rumah, saat semua nanya 'motornya mana?' Yah... balik lagi, deh!)"

Kondisi ini di luar negeri populer dengan istilah "brain fog", yang merupakan salah satu gejala dari penyakit autoimun kronis, dan ternyata posting tersebut telah diamini oleh beberapa Odapus lainnya yang sering mengalami hal serupa.

Berdasarkan pengalaman pasien lain yang sering saya temukan dalam diskusi di internet, brain fog seringkali menyerang penyandang penyakit kronis seperti Lupus, Multiple Sclerosis, Rheumatoid Arthritis, dan Fibromyalgia --fibro bukan penyakit autoimun. Apa sebenarnya brain fog itu?

sumber ilustrasi
Sepertinya tidak ada definisi secara klinis yang jelas, tapi yang paling mendekati adalah mengaburkan kesadaran. Sebuah istilah yang berasal dari abad kesembilan belas untuk menggambarkan kerusakan kognitif tingkat rendah pada berbagai jenis pasien.

Gejala khas brain fog meliputi:
  1. Fungsi memori / daya ingat yang buruk.
  2. Kesulitan berkonsentrasi.
  3. Kesulitan mempelajari hal-hal baru.
  4. Kesulitan untuk menemukan / mengingat kata yang "sedang dicari".
Brain fog itu rasanya seperti fikiran sangat terhalang oleh kabut tebal, hampir mirip dengan sakit kepala, atau seperti kepala mau pecah setiap kali berfikir. Otak menjadi seperti terfragmentasi seperti sinyal data komputer. Rasanya seperti berjuang menerima diri sendiri secara kognitif.

Brain fog pada orang dengan autoimun mungkin bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pencernaan yang buruk, kurang tidur, atau gangguan imunitas tubuh sendiri.

Brain fog bisa menghentikan aktifitas keseharian kita, sulit untuk bekerja, mood bisa hilang, lupa yang seharusnya dikerjakan, dan pasti bikin frustasi.

Untuk menghindari brain fog, mungkin bisa dihindari dengan asupan nutrisi yang tepat --seperti vitamin B kompleks, asam lemak omega 3, dan magnesium-- dan hindari apapun yang bisa memicu stress.

By the way, saya juga sering lupa sudah minum obat atau belum, karena itu tiap minum obat selalu saya catat jamnya di handphone, biar tidak lupa.

Hidup dengan autoimun tidaklah mudah, tapi jangan sedih dulu, hey... Saling berbagi sesama penderita pasien bisa mendongkrak semangatmu!
Jika anda penyandang autoimun yang memiliki masalah dengan brain fog, konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

13 komentar untuk "Brain Fog: Kabut Tebal Menyelimuti Pikiranmu"

  1. Pak, brain fog hanya menyerang sebagian odapus-kah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iy pak, apa brain fog itu menyerang pada lupus aja, soalnya saya suka lupa dengan cepat mas

      Hapus
    2. @bu pipit, brain fog menyerang sebagian saja, karena tiap Odapus kondisinya berbeda. demikian juga penyait autoimun lain, setiap penderita kondisinya tidak sama.
      @mas buret, tidak hanya lupus, sepengetahuan saya paling sering terjadi pada MS, RA & fibromyalgia.

      Hapus
  2. jangan kau biarkan pikiranmu terseli,uti oleh kabut tebal cumuluspiktusmulus, sebab jika dibiarkan maka pesawat yang melewati awan tersebut akan bernasib sama dengan Air Asia

    BalasHapus
  3. Harus memperhatikan asupan nutrisi yang tepat ya mas, terimakasih udah mengingatkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan kurang jajan juga mas....jajan nutri yang baik maksudnya...heeee

      Hapus
  4. sama gan...kadang lupa juga sama barang yang di bawa...pernah juga lupa jemput anak saya, padahal berangkat cuma satu tujuan untuk jemput anak pulang sekolah....kalau saya paling sering lupa untuk menyebutkan sesuatu...makanya kalau teman kabanyakan lupa nama namun masih ingat sama muka...bahaya kan kalau samapai kelupaan sama anak bini ya gan...heheheheeee

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbah, lupa itu wajar, tiap orang pasti pernah lupa :)

      namun brain fog untuk orang dengan autoimun lebih dari sekedar lupa, dan tidak bisa disamakan dengan orang normal pada umumnya
      brain fog terjadi begitu sering, bahkan beberapa odapus pernah mengalami yang namanya amnesia (hilang ingatan sampai lupa mengenali keluarganya sendiri)

      Hapus
  5. Jadi kalau itilah awamnya itu LOLA kali yah, LOadingnya LAma. hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. brain fog sensasinya mirip sakit kepala, kepala seperti mau pecah setiap kali berfikir, dan itu pasti bikin nangis. biasanya brain fog terkait dengan fatigue-nya penyakit autoimun.

      Hapus
  6. brain fog itu gejala dari penyakit autoimun :(

    BalasHapus
  7. saya kalo mikir dikit yg agk berat, kpla dan bdan lgsg oyong. trus susah bgt bljr hal2 yg baru.. kalo pelupa, itu udah lumrah u odapus. :D

    BalasHapus
close