Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Itu Cacar Air (Varicella)?

Cacar air (Varicella) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster. Penyakit ini umumnya ringan, akan hilang dengan sendirinya, dan jarang terjadi komplikasi. Cacar air adalah penyakit yang umum,sangat menular dan mengenai hampir semua anak-anak sebelum dewasa. Meskipun setelah terkena cacar air ini akan terjadi kekebalan tubuh seumur hidup, kemungkinan terjadi infeksi ulang masih ada, walaupun sangat jarang.

Penyebaran Cacar Air (Varicella)

Penyebaran cacar air terjadi melalui partikel udara yang mengandung virus cacar air yang berasal dari lesi di kulit atau saluran pernafasan. Penyebaran terutama terjadi melalui cairan pernafasan yang mengandung virus, membuat penyakit ini sangat menular bahkan sebelum terjadinya ruam kemerahan pada kulit. Kontak langsung dengan kulit pasien yang terdapat lesi cacar juga bisa menyebabkan penyebaran. Papul dan vesikel, adalah lokasi terbanyak ditemukan virus, bukan pada krusta nya. Sebagai tambahan, ibu hamil dengan cacar air dapat menyebarkan virusnya ke janin. Ini akan menyebabkan cacar air pada bayi baru lahir.

Gejala Cacar Air (Varicella)

Gejala cacar air meliputi, demam yang tidak terlalu tinggi sekitar 1-2 hari (sebelum ruam di kulit muncul), nyeri perut pada sebagian anak, ruam kulit dan lenting berisi air yang khas mulai muncul di kepala dan punggung, kemudian menyebar ke seluruh tubuh, sangat gatal, pusing,lemas, nafsu maka turun, batuk, dan radang tenggorokan.

Perlu diketahui juga apakah di lingkungan sekitar (keluarga/tetangga rumah, teman sekolah) sedang ada yang terkena cacar, karena akan memperkuat dugaan. Riwayat cacar air sebelumnya juga perlu ditanyakan. Walaupun bagi yang sudah pernah terkena juga belum tentu sudah punya kekebalan, karena itu lebih bijak jika dilakukan vaksinasi.

Perawatan Cacar Air (Varicella) di Rumah

Memandikan anak dengan cacar air adalah hal yang harus dilakukan untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah terjadinya infeksi sekunder. Namun, ketika memandikan perlu hati-hati, agar tidak terlalu mengusap bagian kulit supaya lenting cacar tidak pecah. Begitupula ketika mengeringkan dengan handuk, dengan perlahan. Setelah itu pasien disarankan mengenakan bedak agar lebih nyaman, dan permukaan kulit menjadi licin, sehingga lenting tidak pecah ketika bersentuhan dengan pakaian.

Memotong kuku anak juga akan membantu supaya tidak menggaruk yang menyebabkan luka dan munculnya infeksi sekunder. Mengenakan kaos kaki, dan memberikan obat penurun demam/pengurang nyeri dan pengurang rasa gatal jika perlu.

Anak dengan cacar air harus menghindari ibu hamil dan anak lain yang belum pernah kena cacar, dan bayi/anak yang belum diimunisasi. Sebaiknya anak yang terkena cacar tidak masuk sekolah dulu sampai benar-benar sembuh.

Komplikasi Cacar Air (Varicella)

Pada beberapa kondisi, penyakit ini bisa menjadi berat. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi adalah pneumonia, infeksi bakteri sekunder,komplikasi pada saraf, dan herpes zoster.

Berikut ini adalah faktor resiko terjadinya cacar air yang berat pada bayi baru lahir.
  • Bayi di usia 1 bulan pertama; usia 1 bulan pertama bayi baru lahir adalah yang paling beresiko terkena kondisi cacar airyang berat, terutama jika ibunya tidak pernah terkena cacar sebelumnya.
  • Lahir prematur; kelahiran sebelum 28 minggu juga membuat bayi lebih beresiko, dikarenakan imunitas/kekebalan tubuh baru terjadi setelah usia kehamilan ini.

Sedangkan pada dewasa, resiko terjadinya cacar air yang berat bisa dikarenakan oleh; penggunaan steroid, keganasan/kanker, pasien dengan HIV, dan pada ibu hamil.

Bawalah anak ke rumah sakit jika ditemukan gejala berikut:
  • Kemerahan yang tidak biasa, membengkak, dan nyeri di sekitar ruam kulit
  • Susah minum
  • Tanda-tanda dehidrasi muncul, seperti warna urin yang kuning kecoklatan, terlihat mengantuk, mulut dan bibir kering, haus yang berlebihan
  • Anak terlihat rewel, dan lemas
  • Mengeluhkan pusing yang berat, kaku di leher dan/atau punggung
  • Sering muntah
  • Sesak nafas, nyeri dada, mengik, batuk yang berat
  • Jika demam lebih dari 4 hari, atau ketika demam muncul kembali setelah sempat sembuh
Ilustrasi gambar cacar air (varicella)

Pengobatan Cacar Air (Varicella)

Umumnya prognosis cacar air adalah baik. Namun, seringkali orang tua membawa anaknya berobat saat ruam cacar air sudah terlihat banyak menyebar, dan sebagian ada yang sudah pecah, dan terjadi infeksi sekunder.

Menurut sebuah penelitian, pengobatan cacar air paling ideal dan efektif jika dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam setelah ditemukannya ruam/lenting cacar air pertama kali. Jika diobati dalam rentang waktu ini, prognosisnya akan lebih baik, penyebaran ruam/lenting cacar di tubuh akan lebih sedikit,penyembuhan lebih cepat, dan bekas cacar pun akan minimal.

Perhatian khusus saat dalam pengobatan dengan anti virus (acyclovir), agar minum air putih yang banyak, karena obat tersebut disaring di ginjal. Umumnya obat cacar akan diberikan selama 7 hari. Salep anti bakteri dibutuhkan pada kondisi sudah terjadi infeksi sekunder.

Pencegahan Cacar Air (Varicella)

Cacar air/varicella dapat dicegah dengan satu kali vaksinasi Varicella saat usia anak lebih dari 1 tahun.

[Informasi tentang penyakit cacar air (varicella) ini disadur dari catatan dr. Agung Zentyo Wibowo]

1 komentar untuk "Apa Itu Cacar Air (Varicella)?"

  1. dengan mengetahui penyebab dan gejala cacar air kita dapat mengantisipasi segala halnya untuk menghadapi penyakit cacar iar ini dong ah

    BalasHapus
close