Informasi Vaksin Tifoid untuk Orang Tua

Apa itu Demam Tifoid?

Demam tifoid, atau tifoid, adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penyakit ini umumnya ditandai dengan gejala demam tinggi, rasa lelah, nyeri perut, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, dan terkadang disertai ruam. Jika tidak diobati dengan tepat, angka kematian dapat mencapai 30%. Beberapa penderita tifoid juga bisa menjadi pembawa kuman tanpa gejala dan tetap bisa menularkan penyakit ini.

Secara umum, tifoid ditularkan melalui makanan atau minuman yang tercemar bakteri. Penyakit ini jarang terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Banyak kasus infeksi tifoid terjadi pada pelancong yang sedang bepergian ke daerah endemik tifoid. Diperkirakan ada sekitar 21 juta orang yang terinfeksi tifoid setiap tahunnya di seluruh dunia, dengan 200.000 kematian akibat penyakit ini.

Vaksin Tifoid

Terdapat dua jenis vaksin untuk melindungi dari tifoid:

  • Vaksin oral: Menggunakan kuman hidup yang dilemahkan (attenuated) dan diberikan dengan cara diminum.
  • Vaksin suntik: Menggunakan kuman mati (inactivated) dan diberikan melalui suntikan.

Namun, vaksin tifoid yang diberikan secara oral saat ini tidak lagi tersedia di Indonesia.

Siapa yang Perlu Mendapatkan Vaksin Tifoid dan Kapan?

Vaksinasi tifoid sangat dianjurkan untuk:

  • Wisatawan yang akan pergi ke negara yang endemik tifoid. (Catatan: vaksin ini hanya memberikan perlindungan jika Anda juga berhati-hati terhadap makanan dan minuman yang dikonsumsi).
  • Orang-orang yang kontak dekat dengan pembawa kuman tifoid.
  • Laboran yang bekerja dengan kuman Salmonella typhi.

Untuk vaksin suntik tifoid:

  • Wisatawan: Dosis tunggal vaksin cukup diberikan 2 minggu sebelum keberangkatan.
  • Dosis booster diperlukan setiap 3 tahun untuk mereka yang berisiko tinggi.

Siapa yang Tidak Boleh Divaksinasi atau Harus Menunda Vaksinasi?

  • Anak-anak yang berusia di bawah 2 tahun tidak boleh divaksinasi.
  • Orang yang pernah mengalami reaksi alergi berat terhadap vaksin tifoid tidak perlu menerima vaksinasi lagi.
  • Jika Anda sedang dalam kondisi sakit berat, vaksinasi harus ditunda sampai Anda sembuh.

Efek Samping Vaksin Tifoid Suntikan

Vaksin tifoid suntikan dapat menimbulkan beberapa efek samping, meskipun jarang terjadi:

  • Demam (1 dari 100 dosis).
  • Sakit kepala (1 dari 30 dosis).
  • Kemerahan dan pembengkakan di tempat suntikan (1 dari 15 dosis).

Efek Samping Vaksin Tifoid Oral

Beberapa efek samping dari vaksin tifoid oral, meskipun jarang, meliputi:

  • Demam atau sakit kepala (1 dari 20 dosis).
  • Nyeri perut, mual, muntah, dan ruam (jarang terjadi).

Gejala Efek Samping Berat

Waspadai gejala berikut sebagai tanda reaksi alergi berat:

  • Biduran (ruam) di seluruh tubuh.
  • Pembengkakan pada wajah, bibir, atau kelopak mata.
  • Sesak napas.
  • Denyut jantung cepat atau tidak teratur.
  • Pusing dan rasa lemas.

Gejala-gejala ini bisa muncul dalam waktu beberapa menit hingga 2 jam setelah vaksinasi. Jika Anda menduga mengalami reaksi alergi berat, segera hubungi dokter atau pergi ke rumah sakit terdekat.

Vaksin Tifoid Oral

Vaksin tifoid oral hanya diberikan pada orang di atas 6 tahun. Vaksin ini tidak boleh diberikan pada anak-anak yang pernah mengalami efek samping berat atau reaksi alergi terhadap vaksin. Vaksin ini juga tidak boleh diberikan pada orang yang sedang dalam kondisi sakit berat. Bagi penderita defisiensi imun (seperti penderita AIDS, HIV, atau kanker yang sedang menjalani pengobatan), vaksin yang lebih aman adalah yang berbentuk suntikan.

Perlu diingat, vaksin tifoid oral tidak boleh diberikan bersamaan dengan antibiotik. Pastikan ada jarak lebih dari 3 hari setelah pengobatan antibiotik dihentikan sebelum mendapatkan vaksin.

Risiko dari Vaksin Tifoid

Meskipun vaksin tifoid sangat efektif, seperti halnya obat-obatan, vaksin ini juga bisa menimbulkan efek samping, termasuk reaksi alergi berat yang dapat mengancam jiwa. Namun, risiko ini sangat kecil dibandingkan dengan manfaat melindungi diri dari tifoid, yang bisa berbahaya dan mematikan.

Sumber:

  • Centers for Disease Control and Prevention CDC
  • Ranuh IG.N, Suyitno H, Hadinegoro SR, Kartasasmita CB, Ismedijanto, Soedjatmiko (Penyunting). Pedoman Imunisasi di Indonesia, Edisi ke-5. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2014.
  • IDAI.or.id
PasienSehat
PasienSehat Hai, saya pasien biasa yang suka nulis blog buat berbagi dan belajar bareng. Lewat tulisan ini, saya berharap kita bisa saling mendukung, bertukar ide, dan tumbuh bersama.

2 komentar untuk "Informasi Vaksin Tifoid untuk Orang Tua"

  1. Baru denger saya nama penyakit ini.
    Tifoid merupakan sejenis demam bukan mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya demam, karena infeksi bakteri Salmonella.

      Hapus

Silakan komen, tapi nanti kita moderasi dulu, ya!