Makanan Asam dan Basa untuk Pasien Peyakit Ginjal Kronis

Daftar makanan pembentuk asam-basa lambung

Pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisis harus lebih cermat dalam memilih pola makan, salah satunya adalah untuk mengatur kadar keasaman dalam lambung. Pasien hemodialisis seringkali berisiko tinggi mengalami gangguan lambung akibat pola makan dan gaya hidup yang tidak terkontrol dengan baik. Hal ini menjadi tantangan tersendiri, karena pengaturan makanan yang tepat sangat berpengaruh pada kenyamanan serta kesehatan jangka panjang.

Seringkali pasien dibatasi dalam konsumsi cairan, sementara obat-obatan harus diminum secara rutin. Selain itu, banyak perawat dan dokter yang menganjurkan konsumsi makanan dalam jumlah banyak, khususnya daging-dagingan. Namun, pola makan yang ideal bukanlah makan dalam porsi besar, melainkan makan dengan fokus dan tujuan yang jelas. Makanan yang dikonsumsi sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, dan yang berlebih sebaiknya dikurangi. Bagaimana mengetahui kebutuhan tersebut? Salah satunya melalui hasil laboratorium yang memberikan gambaran yang lebih akurat tentang keadaan tubuh.

Sebagai pasien hemodialisis, ada tiga nutrisi utama yang perlu diperhatikan dalam pola makan sehari-hari:

  1. Natrium (sodium)
  2. Kalium
  3. Fosfat

Dari hasil pemeriksaan terhadap ketiga unsur ini, pasien dapat menentukan makanan apa yang perlu dimasukkan dalam menu dan mana yang harus dihindari. Melalui pemantauan yang teratur, pasien dapat menyesuaikan konsumsi makanan agar kadar masing-masing unsur tetap berada pada level yang aman.

Selain itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara makanan yang bersifat asam dan basa di lambung. Meskipun sulit untuk menyebutkan semua jenis makanan secara detail, setidaknya pasien dapat membayangkan kelompok makanan berdasarkan sifatnya. Dengan memvariasikan makanan, pasien dapat menghindari penumpukan zat-zat yang tidak diinginkan di tubuh.

  • Natrium (sodium), yang umumnya ditemukan dalam garam, dapat diperoleh dari makanan, minuman, obat-obatan, dan cairan hemodialisis (dialisat).
  • Kalium banyak ditemukan dalam makanan berbasis tumbuhan, seperti sayuran, buah-buahan, dan jamur.
  • Fosfat berasal dari daging-dagingan, biji-bijian, serta makanan atau minuman kemasan yang mengandung pengawet dan protein.

Untuk menjaga kesehatan lambung, disarankan agar pasien selalu memvariasikan jenis makanannya. Hal ini akan membantu mengurangi risiko terjadinya gangguan lambung yang serius. Gejala-gejala gangguan lambung yang umum dialami pasien hemodialisis meliputi:

  • Perut terasa penuh
  • Mual
  • Mulas
  • Muntah
  • Jika kondisi ini semakin parah, bisa menyebabkan perut terasa melilit dan dinding lambung dapat terluka.

Perlu diperhatikan bahwa makanan atau minuman yang bersifat asam, terutama yang mengandung protein, dapat meningkatkan kadar ureum dalam darah. Sementara itu, makanan yang bersifat basa, seperti yang mengandung kalium, cenderung lebih baik untuk pencernaan dan membantu menyeimbangkan kondisi tubuh.

Dengan menjaga pola makan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan tubuh, pasien hemodialisis bisa menghindari masalah lambung dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Pengaturan yang bijaksana terhadap asupan makanan bukan hanya membantu menjaga kesehatan tubuh, tetapi juga memberikan kenyamanan lebih dalam menjalani proses hemodialisis yang sering kali sudah cukup melelahkan.

PasienSehat
PasienSehat Hai, saya pasien biasa yang suka nulis blog buat berbagi dan belajar bareng. Lewat tulisan ini, saya berharap kita bisa saling mendukung, bertukar ide, dan tumbuh bersama.

Posting Komentar untuk "Makanan Asam dan Basa untuk Pasien Peyakit Ginjal Kronis"