Diare Pada Anak Sering Disebabkan Rotavirus

Diare pada anak paling sering disebabkan oleh Rotavirus, karena ini adalah virus maka tidak diperlukan antibiotik dalam pengobatannya. Antibiotik hanya digunakan pada kondisi penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Lalu apakah semua diare hanya disebabkan oleh infeksi rotavirus saja? Bagaimana dengan sebab infeksi bakteri, seperti disentri?

Kita mengenal diare sebagai kondisi buang air besar lebih dari 3 kali dalam 1 hari (24 jam), dan konsistensi tinja/feses yang lembek atau cair. Jika pada diare ini terlihat ada darah, maka ini disebut sebagai disentri. Jenis disentri ada disentri basiler yang disebabkan oleh Shigella, disentri amuba yang disebabkan oleh Entamoeba Histolytica, dan disentri yang disebabkan oleh jenis infeksi bakteri yang lain.

Hal yang paling membedakan dengan diare biasa adalah adanya darah pada tinja/feses. Adanya lendir pada feses tidak identik sebagai ciri disentri. Selain itu, umumnya ditemui demam tinggi pada disentri. Pada infeksi rotavirus juga bisa terjadi demam tapi umumnya tidak terlalu tinggi. Mual dan muntah bisa ditemui juga pada disentri, ataupun infeksi rotavirus. Karenanya, ada atau tidaknya muntah bukan menjadi pembeda antara penyebab diare karena rotavirus atau bakteri.

Bagaimana dengan lamanya diare? Banyak orang tua khawatir anaknya sudah beberapa hari diare tapi belum kunjung sembuh, dan minta diberikan antibiotik. Umumnya diare karena rotavirus bisa berlangsung selama 4-8 hari, hampir sama dengan disentri, yang umumya berlangsung hingga 1 minggu, meskipun ada yang lebih lama. Maka lamanya diare yang berlangsung hingga 1 minggu juga tidak bisa jadi pembeda infeksi bakteri atau rotavirus.


Untuk menentukan diagnosis dengan lebih pasti, pemeriksaan lanjutan seperti cek lab darah dan feses, diperlukan pada beberapa kasus diare. Jika benar terbukti disentri, maka antibiotik yang sesuai bisa diberikan. Pemberian antibiotik yang tidak tepat indikasi, tidak akan mempercepat penyembuhan. Antibiotik pada beberapa kasus bisa memperlama diare karena berkurangnya bakteri baik, resiko efek samping, dan resistensi antibiotik juga bisa terjadi.

Selalu ingat prinsip penanganan diare, termasuk juga disentri, adalah pemberian cairan (oralit) untuk mencegah dehidrasi. Ini yang penting untuk selalu diingat oleh orang tua. Mengenali tanda-tanda dehidrasi, memberikan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi, dan bawa segera ke rumah sakit jika ada tanda-tanda dehidrasi. Pada disentri, memang dibutuhkan antibiotik, tapi penegakan diagnosis harus setelah diperiksa oleh dokter, dan jangan membeli antibiotik sendiri tanpa anjuran dokter.

Demikianlah artikel diare pada anak sering disebabkan rotavirus. Semoga bermanfaat.
Oleh: dr. Agung Zentyo Wibowo | facebook.com/azwibowo

Posting Komentar untuk "Diare Pada Anak Sering Disebabkan Rotavirus"