Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mendaftarkan Bayi Dalam Kandungan Sebagai Peserta BPJS Kesehatan

Kasus yang sering terjadi sejak dibentuknya BPJS Kesehatan adalah bayi yang baru lahir kemudian sakit, si bayi belum punya kartu BPJS, dan keluarga terpaksa pulang paksa dari rumah sakit karena biaya.

Hal tersebut dikarenakan kartu BPJS baru aktif setelah 14 hari, jadi si bayi harus menunggu usianya 14 hari dulu baru dapat menggunakan BPJS, itupun kalau bayinya sudah diberi nama dan dapat langsung masuk di kartu keluarga. Bagi keluarga yang ada dana sih itu tidak jadi masalah, namun bagi keluarga miskin, agak berat juga kalau si bayi harus dirawat beberapa hari sampai seminggu atau sebulan.

Alhamduillah BPJS terus mengevaluasi dan membenahi kualitas layanannya sehingga sekarang bayi dalam kandungan bisa didaftarkan sebagai peserta BPJS. Berikut cara mendaftarkan bayi dalam kandungan sebagai peserta BPJS yang saya kutip dari situs bpjs kesehatan.

Bayi dalam kandungan dapat didaftarkan sebagai peserta BPJS Kesehatan, dalam hal ini ibu hamil dan/atau keluarganya, dapat mendaftarkan bayi dalam kandungan ibunya sebagai kelompok Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU). Dengan ketentuan sebagai berikut:
  1. Bayi dalam kandungan sebagai calon peserta kelompok PBPU yang didaftarkan adalah semua bayi yang keberadaannya terdeteksi dari adanya denyut jantung bayi (janin) di dalam kandungan (secara medis dengan melampirkan surat keterangan dokter).
  2. Pendaftaran bayi dalam kandungan sebagai peserta kelompok PBPU dapat dilakukan dengan mencantumkan data sesuai dengan identitas ibu bayi tersebut.
  3. Contoh: Calon by. Nyonya (disesuaikan dengan nama ibu).
  4. Pengisian NIK untuk bayi dalam kandungan sebagai peserta kelompok PBPU diisi berdasarkan nomor KK orang tua peserta.
  5. Nomor KK yang dimaksud adalah nomor KK Keluarga sebagai satu kesatuan.
  6. Tanggal lahir bayi dalam kandungan sebagai calon peserta kelompok PBPU mengikuti tanggal pada saat didaftarkan.
  7. Jenis kelamin menggunakan perkiraan jenis kelamin yang diperoleh sebagai hasil pemeriksaan USG atau menggunakan perkiraan sementara.
  8. Pengisian kelas rawat calon peserta bayi dalam kandungan sebagai peserta kelompok PBPU, wajib sama untuk satu keluarga.
  9. Perubahan identitas bayi dalam kandungan sebagai peserta kelompok PBPU (nama, tanggal lahir, NIK) dilakukan paling lambat 3 bulan setelah bayi tersebut dilahirkan.
  10. Dalam hal tidak dilakukan perubahan terhadap identitas bayi dalam kandungan sebagai peserta kelompok PBPU, maka bayi tersebut tidak dapat memperoleh pelayanan kesehatan dan status kepesertaan menjadi tidak aktif.
  11. Tata cara pendaftaran peserta ini sebagaimana dijelaskan di atas, tidak berlaku untuk peserta yang termasuk dalam Pasal Pengecualian Peraturan Direksi Nomor 211 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Pendaftaran dan Penjaminan Peserta Perorangan BPJS Kesehatan yang telah ditetapkan tanggal.

Syarat daftarkan calon bayi jadi peserta BPJS

Catatan: Cara di atas hanya berlaku untuk Peserta Bukan Penerima Upah alias peserta Mandiri. Peserta tidak wajib membawa hasil USG, hanya butuh surat keterangan dari dokter atau bidan.

Ini contoh formulir pendaftaran calon bayi dalam kandungan di kantor BPJS Kesehatan
Ini contoh kartu BPJS untuk calon bayi seorang peserta (seharusnya kartu sementara diprint di kertas biasa)

Bagaimana dengan Peserta Pekerja Penerima Upah alias peserta BPJS perusahaan?

Untuk BPJS pekerja tidak dapat mendaftarkan calon bayi dalam kandungan, tapi ada ketentuan bahwa bayinya dapat didaftarkan setelah lahir dan biasanya rumah sakit memberi waktu 3x24 jam untuk mengurus ke kantor BPJS jika ingin bayi yang dalam perawatan juga ditanggung biayanya.

Info dari peserta: Yang pernah kami alami, waktu urus karyawan yang lahiran. Cukup membawa fotokopi KTP, surat lahir dari RS, KK. Bawa ke ke kantor BPJS Kesehatan, kartu langsung jadi saat itu juga. Tidak perlu ke Dinas Kependudukan, RT/RW dll. Memang waktu itu kurang lebih seminggu sebelum lahiran sudah tanya dulu ke BPJS apa saja yang harus dibawa. Jadi memang sudah disiapkan oleh peserta, dan begitu lahir langsung berangkat urus.

Bagaimana dengan Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) atau KIS PBI?

Sama seperti peserta PPU atau BPJS Perusahaan, tidak bisa mendaftarkan janin bayi menjadi peserta BPJS, tapi harus menungggu anak lahir dulu baru bisa daftar dan langsung aktif saat itu juga. Caranya minta SKL surat keterangan lahir dan surat keterangan rawat inap dari rumah sakit, bawa ke kantor BPJS Kesehatan setempat beserta kartu KIS ibu, KTP, dan KK.


Ayo daftar selagi sehat dan turut sukseskan gotong royong untuk Indonesia yang lebih sehat!

UPDATE : Mendaftarkan janin dalam kandungan sebagai peserta BPJS sudah tidak berlaku.


Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2018 tentang jaminan kesehatan, bayi baru lahir dicover JKN-KIS ibu nya sampai 28 hari, jika bayi dirawat lebih dari 28 hari dan tidak mengurus kepesertaan JKN-KIS bayi nya akan dikenakan denda.

51 komentar untuk "Cara Mendaftarkan Bayi Dalam Kandungan Sebagai Peserta BPJS Kesehatan"

  1. Kalau ibunya mengalami keguguran, saat byi sudah didaftarkan, itu gimana yah

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebaiknya lapor ke petugas BPJS, kalaupun tidak dilaporkan otomatis kepesertaan jadi tidak aktif

      Hapus
    2. Berati bayinya dapat asuransi?

      Hapus
    3. iya, bpjs kesehatan kan program asuransi
      jadi kalau bayi yang baru lahir kondisinya sakit, bisa langsung tercover bpjs

      Hapus
  2. Insya Allah trik ini akan saya terapkan untuk baby masa depan saya mas ...

    BalasHapus
  3. Oh...ternyata bisa to mas ? Kirain hanya bagi yang sudah masuk dalam KK saja....

    BalasHapus
    Balasan
    1. aturan baru bu, sudah diterbitkan sejak tanggal 17 Desember 2014.
      klasik yah kalo banyak yang belum tau... :D
      soalnya BPJS kesehatan aja baru upload datanya kemarin (5/1)
      makanya ini saya bantu menyebarluaskan biar lebih banyak lagi yang tau :)

      Hapus
  4. Apakah kita bisa mendaftarkan calon bayi kita via pendaftaran BPJS online atau harus ke kantor BPJS?

    BalasHapus
    Balasan
    1. harus ke kantor bpjs kesehatan, tidak bisa online

      Hapus
  5. Perusahaan ato sendiri kah yg mendaftarkan ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Daftarkan sendiri, datang langsung ke kantor BPJS Kesehatan terdekat

      Hapus
  6. pembayaran uiran-nya gimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama seperti biasanya, hanya awalnya saja untuk daftarkan calon bayi harus ke kantor BPJS Kesehatan dan jenis kelas harus sama satu keluarga.

      Hapus
  7. Apakah calon bayi bisa didaftarkan sesuai domisili orang tua? semisal, domisili orang tua di Cirebon, sedangkan KK nya di Jakarta

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam pak, sepengetahuan saya semua data calon bayi diisi sesuai dengan identitas orang tua, untuk pendaftaran BPJS bisa di kantor mana saja, tidak harus sesuai domisili, untuk data biasanya sesuai KK; untuk mendapat manfaat bisa di faskes mana saja, tidak harus sesuai yang tertera di kartu BPJS.

      Hapus
  8. untuk bpjs pns apakah ada perbedaan prosedur untuk pendaftaran calon bayi ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam mas,
      Cara di atas hanya untuk peserta mandiri (PBPU),
      Sedangkan untuk PNS dan kelompok pekerja lainnya (PPU), bayi bisa didaftarkan setelah lahir dengan surat keterangan lahir langsung ke HRD perusahaan, kartu juga akan aktif hari itu juga.

      Hapus
  9. Bagaimana jika membuat bpjs bayi baru lahir yg d buatkan perusahaan? Apakah proses ny cepat? Apakah bs d buat sendiri? Krn pengalaman bpjs yg d buatkan suami blm tercetak smp skrng. N bgmn jika KK suami istri msh terpisah? Apkh bpjs anak msh bs d proses? Mohon jawabannya. Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam bu, Kalau kartu BPJS untuk ibu dan suami seharusnya bisa dicetak oleh perusahaannya, karena biasanya perusahaan (besar) ada aplikasi edabu dan e-id seperti di kantor BPJS. Kalau nunggu dicetakin BPJS lama bisa sampai setahun.

      Kalau mau urus BPJS untuk anak baru lahir (paling sering dibutuhkan untuk anak yang lahir caesar), orang tua harus jadi peserta BPJS dengan bukti adanya kartu BPJS, coba tanyakan ke HRD sudah ada edabu & e-id belum, kalau ada harusnya bisa diprint kartu e-ID nya oleh HRD dengan kertas biasa trus dilaminating. Atau kalau tidak ada aplikasinya, minta nomor kartu BPJSnya jika sudah didaftarkan.

      KK yang terpisah ada baiknya segera diurus, karena itu kewajiban setiap warga negara Indonesia jika sudah menikah. Tapi kalau memang darurat sepertinya bisa (lebih jelasnya tanya ke 500400 atau kantor BPJS setempat).

      Kalau urus kartu BPJS untuk bayi baru lahir di kantor BPJS biasanya sehari langsung jadi kalau semua syarat terpenuhi, tapi antriannya juga seharian. Ada baiknya datang pagi-pagi sekali biar masih dapat nomor antrian.

      Hapus
  10. Bagai mana cara membuat BPJS untuk bayi dlm kandungan? sedang kan orang tuanya blm terdaftar di BPJS masih KJS

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau KJS teorinya otomatis beralih menjadi peserta PBI (penerima bantuan iuran) yang iurannya ditanggung pemprov DKI (APBD), untuk memastikannya silahkan cek ke puskesmas atau ke kantor BPJS, biar dilihat dari nomor KTP/KK bapak, sudah masuk PBI atau belum. Kalau belum ya harus orangtua daftar BPJS mandiri dulu, dan calon bayinya sekalian didaftarkan.

      Status dari ortu PBI biasanya mendaftarkan babynya pada saat sudah lahir seperti peserta penerima upah. Biasanya baby harus daftar jadi peserta mandiri kelas 3 & kartu langsung aktif. Nanti kalau tidak mampu bayar iuran bisa minta rekomendasi ke RT/RW untuk diusulkan bayinya masuk PBI, tapi menunggu kuota tersedia.

      Kalau lahirnya normal dan bayinya sehat biasanya tidak perlu urus BPJS untuk bayi baru lahir, cara ini biasanya berlaku jika persalinannya secara operasi caesar dan bayinya butuh perawatan.

      Hapus
  11. izin pak..saya PNS..anak ke2 yang masih dalam kandungan apakah sdh ditanggung BPJS pada saat melahirkan..trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam pak, PNS sama saja dengan peserta pekerja penerima upah, yang ditanggung sampai anak ke-3, tapi teknisnya begitu lahir harus dilaporkan dulu ke kantor BPJS.

      Hapus
  12. Saya mau tanya persyaratan membuat bpjs untuk si calon bayi apa saja ya saya masih blm mengerti? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Langsung saja ke kantor BPJS Kesehatan dengan membawa:
      1. KK & KTP orang tua
      2. Kartu BPJS orang tua
      3. HASIL USG (masa kandungan 7-8 bulan)
      4. Surat keterangan hamil dari bidan

      Hapus
  13. harus datang ke kantor BPJS Kesehatan terdekat ya om...
    apa gak bisa daftar leawt Edabu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara mendaftarkan bayi dalam kandungan hanya untuk peserta Mandiri.
      Kalau BPJS dari kantor opsinya ada 2: bisa lapor ke HRD (daftar lewat Edabu), atau lapor ke kantor BPJS setelah bayi lahir.
      Kalau persalinannya normal / bayi lahir sehat biasanya bayi ditanggung BPJS ikut episode perawatan orang tuanya. Tapi kalau persalinan caesar / bayi lahir butuh perawatan harus diurus BPJS untuk bayinya / pertanggungannya terpisah.

      Hapus
    2. kalau saya untuk pekerja om apa bisa daftar langsung...
      ato sudah tercover dengan bpjs ibunya,,,

      Hapus
    3. Daftarnya nanti kalau bayinya sudah lahir. Kalau persalinannya ada penyulit/harus operasi caesar di rumah sakit, biasanya diberikan waktu 3x24 jam untuk mengurus BPJS untuk bayinya.

      Hapus
  14. Selamat siang pak sucipto ..
    apakah ibuu hamil bisa menggunakan Bpjs pada saat kontrol kehamilan u/ setiap bulannya ?
    atau waktu Usg ?
    Thx..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siang bu Nofi Andiani.
      Kontrol kehamilan (ANC) yang ditanggung BPJS hanya 4 kali. Trimester 1: 1 kali; trimester 2: 1 kali, dan trimester 3: 2 kali. Semuanya dilakukan di faskes 1 bila tidak ada kelainan. Dan untuk USG harus berdasarkan indikasi medis, kalau permintaan sendiri tidak bisa. Ini karena biasanya dokter menilai pemeriksaan fisik umumnya dapat menentukan adanya kelainan janin atau tidak. Kalau ada kelainan baru akan diberi rujukan untuk USG.

      Cek di sini juga: http://www.pasiensehat.com/2015/04/persalinan-normal-di-rumah-sakit-bpjs-kesehatan.html

      Hapus
  15. Malam pak..sy kan kmrn2 tinggal di jakbar,otomatis rujukan faskes bpjs sy di salah satu pskesmas di jakbar,sedangkan sy sdh pindah kontrakan di daerah ciledug..prtnyaan sy adlh bisa ga sy sewaktu2 berobat di salah satu klinik bpjs di daerah cldg tnp hrs pindah faskes..trima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Peraturannya kalau berobat di luar faskes 1 terdaftar harus lapor ke kantor BPJS nanti diberikan surat pengantar. Tapi kalau hanya sekali di puskesmas umumnya bisa, kalau klinik umumnya tidak bisa (ini berdasarkan pengalaman saya). Sebaiknya bapak pindah faskes 1 kalau memang mau menetap di Ciledug.

      Hapus
  16. Pagi pak,, saya dan suami saya sudah berpisah, tp belum sempat membuat kk, jadi saya masih pakai bpjs atas kk ayah saya
    jadi anak saya ikut kk ayah saya jg ya pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk anak yang sudah lahir, pakai KK ayahnya ibu bisa, tapi NIK-nya harus terdaftar dalam KK.

      Hapus
  17. selamat malam,pak..saya rachmat.
    saya baru telp hotline BPJS,yg masih sy pertanyakana.. apakah kita perlu datang ke kantor jamkesda tuk dapat BPJS PBI? surat keterangan tidak mampu sudah lengkap.. saya bermaksud mendaftarkan bayi dalam kandungan,sedngkan istri saya KJS msh aktif.. mhon informasinya,pak.. terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Malam Pak Rachmat. Pendaftaran calon bayi dalam kandungan hanya berlaku untuk peserta mandiri. Jadi kalau calon bayi ingin didaftarkan, maka sementara harus masuk peserta mandiri dulu. Nanti kalau sudah lahir baru bisa mengurus kepesertaan PBInya, tapi menunggu kuota tersedia.

      Hapus
  18. Kalau usia kandungannya sudah msuk 9 bln bsa gak ddaftarkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sesuai peraturan BPJS Nomor 32 Tahun 2015. Peraturannya, bayi dalam kandungan didaftarkan selambat-lambatnya 14 hari sebelum bayi dilahirkan. Sekitar usia 7-8 bulan sudah bisa daftar, iuran dibayar setelah bayi lahir dan setelah iuran dibayarkan kartu langsung aktif.

      Tapi kalau sudah terlalu dekat dengan hari persalinan, bisa saja didaftarkan, tapi berlaku proses pendaftaran seperti peserta mandiri, yaitu pembayaran iuran pertama setelah 14 hari VA. Jadi kartunya baru bisa aktif beberapa hari setelah bayi lahir.

      Hapus
  19. Pak saya mau tanya. Saya sdh daftarkan calon bayi saya bpjs. Apa yg harus dilakukan saat menjelang sesar apakah harus ke faskes 1 lg menjelang sesar. Saya baru sadar setelah cetak kartu calon bayi faskesnya berbeda dng ayah ibi dan yg lain. Apakah masalah nantinya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam bu, dari faskes 1 sudah dapat rujukan? Operasi sesar dilakukan berdasarkan indikasi medis / ada penyulit / berisiko tinggi yang ditentukan oleh dokter spOG. Jadi seharusnya kalau sudah mendapatkan rujukan dan sudah periksa ke dokter spOG di RS rujukan, dokter akan menentukan jadwal operasi sesar, ibu tinggal datang sesuai jadwal. Surat rujukan biasanya berlaku 1 bulan. Tidak masalah faskes berbeda, yang penting surat rujukannya masih berlaku.

      Hapus
  20. maaf dok mau nanya kalo oprasi mata bs menggunakan kartu BPJS?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, operasi mata dapat ditanggung BPJS Kesehatan sesuai prosedur yang berlaku. Tetap ke faskes 1 dulu untuk mendapatkan rujukan ke RS bagian poli mata.

      Hapus
  21. Malam pak Kuncoro,

    Umur kandungan masih 4 - 5 bulan apa sudah bisa didaftarkan??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Malam, mengenai pendaftaran bayi dalam kandungan syaratnya adalah:
      1. surat keterangan hamil, dan
      2. surat keterangan dokter/bidan yang menyatakan adanya denyut jantung bayi.
      Jadi asal sudah mendapat kedua surat tersebut, maka calon bayi dalam kandungan sudah bisa didaftarkan sebagai peserta BPJS Kesehatan.

      Hapus
  22. Salam pak..

    Saya mau tanya, apakah kalau melahirkan di rumah sakit rujukan BPJS secara normal bisa di klaim, kalau di faskes tingkat 1 nya tidak tersedia prasarana untuk melahirkan?
    Apakah hanya untuk lahiran secara caesar yg di klaim?

    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam, untuk persalinan normal di rumah sakit bisa ditanggung BPJS Kesehatan asal ada surat rujukan dari faskes 1. Jadi bukan hanya persalinan operasi caesar saja yang dicover.
      Lebih baik ibu hamil periksa hamil dulu ke faskes 1, nanti akan ditentukan oleh dokter/bidan persalinannya di mana, apakah di jejaring bidan atau di faskes rujukan.

      Hapus
  23. Salam dok mo tanya apakah bayi yang baru lahir secara normal terus sakit bisa tercover bpjs sedangkan bpjs orang tua adl bpjs perusahan kelas 2 or 1.trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa, asal bayinya sudah jadi peserta BPJS, biasanya RS memberi waktu 3 hari untuk mengurus BPJSnya.

      Hapus
  24. permisi pak Sucipto, saya adalah peserta BPJS yang di daftarkan oleh perusahaan kelas 2. Saat ini saya sedang hamil dengan usia kandungan 6 bulan, yang ingin saya tanyakan apabila saya ingin mendaftarkan calon bayi saya mulai dari sekarang, apakah persyaratan yang harus saya penuhi??? karena apabila saya membaca dari beberapa artikel, yang dapat didaftarkan hanyalah calon bayi dari keluarga yang berstatus Pekerja Bukan Penerima Upah bukan dari Peserta Penerima Upah. jadi bagaimanakah prosedur yang harus saya tempuh untuk mendaftarkan calon bayi saya?? terima kasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam pak, untuk peserta PPU, prosedurnya tetap bayi didaftarkan setelah lahir. Kalau bayi baru lahir butuh perawatan pihak RS akan memberi waktu 3x24 jam untuk mengurus BPJS untuk bayinya.

      Hapus
close