Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Tanda Dan Gejala Pre Eklampsia

Pre eklampsia adalah kondisi yang terjadi pada saat kehamilan, dan beberapa saat setelah kehamilan, yang bisa mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan. Sebuah kondisi yang bisa progresif, ditandai dengan kenaikan tekanan darah, dan adanya protein pada urin. Tanda-tanda pentingnya adalah bengkak, kenaikan berat badan yang tiba-tiba, dan gangguan pada pengelihatan. Sebagian pasien ada yang hanya mengalami sedikit gejala. Sekitar 1 dari 14 kehamilan mengalami pre eklampsia.

Pre eklampsia umumnya terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu, di akhir trimester 2, trimester 3, atau akhir dari trimester 3 menjelang kelahiran. Kontrol rutin diperlukan untuk mendiagnosis dan melakukan langkah penanganan pre eklampsia. Pada kasus pre eklampsia tertentu, bisa terjadi komplikasi, yaitu HELLP syndrome (haemolysis, elevated liver enzyme, low platelet), dan eklampsia (kejang).

Pada saat hamil, tubuh mengalami perubahan. Terkadang sulit dibedakan mana yang masih normal, dan mana yang sudah jadi tanda bahaya. Jika bisa mengenali tanda dan gejala, bisa membuat lebih awal dalam mengetahui adanya masalah. Sebagian tanda dan gejala pre eklampsia bisa diukur, tapi tidak bisa dirasakan, misalnya tekanan darah. Sementara gejala yang bisa dirasakan misalnya sakit kepala atau gangguan pada pengelihatan.

Jangan abaikan pre eklampsia, karena ini adalah salah satu kondisi yang serius dalam kehamilan, dan bisa dengan mudah menjadi berbahaya, sementara tanda dan gejalanya seringkali tidak diketahui dan tampak normal pada kehamilan. Banyak ibu yang mengalami pre eklampsia tidak merasa sedang sakit, tidak mau dirawat di rumah sakit saat dianjurkan bed rest karena merasa sehat.
Tekanan darah tinggi adalah tanda penting dalam pre eklampsia. Karena pre eklampsia seringkali tidak diketahui sebelumnya, karena pasien TIDAK BISA merasakan naiknya tekanan darah. Maka pasien harus peka terhadap setiap tanda dan gejala yang dialami, yang jika ditemui, bisa segera diperiksakan.

Kontrol kehamilan yang rutin / antenatal care (ANC) tidak boleh dilewatkan. Pasien wajib menimbang berat badan, tekanan darah, dan tes urin untuk menilai kadar protein sebagai satu cara deteksi pre eklampsia.

Selain itu, menjaga makanan tetap sehat juga penting. Makanan yang bergizi, kaya vitamin dan mineral penting untuk dikonsumsi. Kurangi makanan olahan, pemanis buatan, dan konsumsi kafein. Pasien juga sebaiknya menghindari konsumsi obat-obatan yang tidak diresepkan oleh dokter. Jika diberikan obat oleh dokter, boleh cek kembali standar keamanan obat tersebut untuk digunakan oleh ibu hamil. Sampaikan juga ke dokter kalau misal pasien mengkonsumsi herbal atau suplemen tertentu.

Jika ada tanda yang paling harus dikhawatirkan dari pre eklampsia untuk dikenali, itu adalah tekanan darah tinggi. Meskipun tidak selalu tanda pasti pre eklampsia, tapi tekanan darah tinggi bisa menjadi masalah dalam kehamilan.

Disebut tekanan darah tinggi jika sama atau melebihi 140/90 mmHg. Waktu pemeriksaan dilakukan 2 kali, dalam 6 jam. Peningkatan angka yang pertama/sistolik lebih dari 30 atau angka yang kedua/diastolik lebih dari 15 juga bisa menjadi tanda yang harus diwaspadai.

Saat periksa rutin (ANC), minta untuk selalu diukur tekanan darah, buat buku catatan khusus (pribadi) untuk tekanan darah. Ada baiknya juga kalau pemeriksaan tekanan darah ini bisa lebih sering dan rutin. Pasien bisa membeli alat pengukur tekanan darah sendiri, dan keluarga yang lain bisa minta diajarkan cara penggunaannya. Ini akan lebih baik dalam mengkontrol tekanan darah. Tentu saja, tetap harus ANC ke bidan atau dokter untuk diukur kembali disana. Tekanan darah bisa dipengaruhi dari kurang istirahat. Karena itu saran bedrest dianjurkan untuk mengurangi tingkat kelelahan pada ibu yang bisa berpengaruh ke peningkatan tekanan darah.

Tanda lain yang umumnya ditemui pada pre eklampsia adalah proteinuria/protein dalam urin. Ini terjadi karena pada pre eklampsia , ada masalah pada penyaringan di ginjal, sehingga protein yang seharusnya ada di darah, keluar melalui urin. Alat tes urin berupa stick kecil, mudah ditemui, dan dilakukan pemeriksaan.

Bagaimana cara membacanya? Jika ditemui ada protein (+), ini bisa menjadi tanda dari pre eklampsia meskipun tekanan darahnya masih normal. Bagi ibu yang pernah memiliki riwayat pre eklampsia sebelumnya, bisa membeli stick ini dan melakukan tes di rumah, jika ditemui (++) segera periksa ke dokter atau bidan.

Lalu bagaimana dengan tanda bengkak? Sebenarnya pada saat hamil, sedikit pembengkakan itu bisa termasuk normal. Pada beberapa pasien, bisa tampak di bagian kaki, bengkak yang signifikan. Jika memang berbeda saat sebelum kehamilan, perhatikan tanda ini. Bengkak pada tangan, dan kaki yang memberat, bisa ditemui “pitting edema” yaitu ketika bengkak tersebut ditekan dengan jari, maka akan tampak bekas nya untuk beberapa saat. Jika ini ditemui, segera periksakan. Hindari duduk dalam waktu yang lama, dan saat istirahat posisikan kaki sedikit lebih tinggi.

gejala preeklampsia pada kaki


Pada pre eklampsia juga bisa ditemui mual dan muntah. Terutama pada kondisi yang mendadak, di tengah kehamilan. Berbeda dengan mual muntah yang umum ditemui pada ibu hamil/”morning sickness” yang terjadi pada trimester pertama. Jika ditemui di trimester kedua/ketiga, waspada tanda dari pre eklampsia. Bedakan juga gejala ini dari gejala sakit pencernaan yang juga bisa terjadi.

Perhatikan juga jika mengalami tanda nyeri. Nyeri perut bagian kanan atas bisa disebabkan masalah pada lambung, kantung empedu, masalah pada pencernaan. Sedangkan nyeri pada bahu sering dirasakan sebagai nyeri yang menjalar dari bagian bawah tulang rusuk kanan (letaknya liver/hati). Nyeri pada punggung bagian bawah pada pre eklampsia berbeda dengan nyeri karena masalah otot yang umum ditemui pada kehamilan. Biasanya muncul tiba-tiba dan terasa berbeda. Tanda nyeri ini bisa jadi adalah tanda dari HELLP syndrome, atau masalah terkait dengan organ hati.

Berat badan yang naik tiba-tiba bisa jadi tanda, seperti naik 1 kg dalam 1 minggu. Ini terjadi karena banyak cairan pada tbuh yang tidak dikeluarkan melalui ginjal. Tetap jaga makanan sehat dan gizi seimbang, vitamin yang dianjurkan, suplemen asam folat yang diberikan saat kontrol. Hindari konsumsi makanan yang asin/kadar garam yang berlebihan. Selain itu, obesitas/kegemukan bisa menjadi faktor resiko, usahakan mencapai berat badan yang lebih ideal sebelum program hamil.

Ciri lain yang bisa ditemui adalah gangguan pada pengelihatan, ini tanda serius dari terpengaruhnya organ susunan saraf pusat. Gejala yang ditemui bisa seperti sensitif terhadap cahaya, atau pandangan yang kabur. Kondisi ini bisa bersamaan dengan gejala sakit kepala. Sakit kepala yang diwaspadai jika terasa sangat berat dan tidak membaik, maka periksakan segera ke dokter.

Sesak napas, nadi yang cepat, tampak bingung, panik, dan sesak, bisa merupakan tanda dari pre eklampsia. Sebab dari kondisi ini bisa beragam, karena itu jika ditemui kenaikan tekanan darah, atau tanda lainnya bisa segera dilakukan penanganan.

Penanganan awal penting diberikan jika ditemui tanda pre eklampsia. Mengenali tanda dan gejala, menjaga pola hidup sehat, dan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan, adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga kehamilan tetap sehat. Sampaikan setiap tanda dan gejala yang dirasakan. Lakukan pemantauan bersama tenaga kesehatan untuk setiap kondisi yang ditemui.
Sumber : dr. Agung Zentyo Wibowo

Posting Komentar untuk "Mengenal Tanda Dan Gejala Pre Eklampsia"

close