Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rezeki Tak Selalu Berbentuk Uang

Saat pulang ke rumah dalam keadaan selamat dan tetap utuh sebenarnya ada karunia besar yang telah diberikan Allah kepada kita, walaupun saat itu kita tidak sedang memperoleh penghasilan.

Mari berpikir sejenak. Andai dalam perjalanan berangkat atau pulang, kita mengalami kecelakaan dan harus dirawat di rumah sakit. Kalau kita yang ditabrak dan si penabrak mau bertanggung jawab, tetap saja kita harus menderita di rumah sakit.

Kita telah kehilangan hari-hari yang seharusnya digunakan untuk bekerja. Keluarga kita harus bolak-balik ke rumah sakit. Beruntung kalau dekat, kalau berada di luar kota, akan berbeda ceritanya.

Itu kalau sakit yang kita derita tak terlalu parah. Bagaimana jika harus diamputasi, atau harus operasi. Selain jutaan rupiah melayang, ada bagian tubuh yang harus kita relakan.

Beda persoalan lagi tentu kalau si penabrak melarikan diri. Kita dan keluarga akan menanggung bilangan rupiah dan bilangan hari yang harus ditukar dengan sehat.

Lalu, bagaimana jika kita yang menabrak? Meski tidak kehilangan hari-hari, kita harus menanggung korban dari tanggungan moril sampai materi.

Akan semakin berat lagi beban jika ternyata yang kita tabrak mengalami cacat, sedangkan dia adalah kepala rumah tangga.

Selain itu, akan semakin panjang ceritanya jika dia harus meninggal. Akan menjadi pukulan hebat, baik terhadap keluarganya maupun kita pribadi.

Semua rangkaian cerita itu hanya bermula dari sesuatu yang mungkin kita tak pernah syukuri.

Sudah terbukti jika rezeki tak selalu berbentuk uang. Kesehatan dan keselamatan adalah warna lain dari rezeki.



[sucipto kuncoro - ciledug, tangerang, banten - 20111434/26092013 - 06:30]

15 komentar untuk "Rezeki Tak Selalu Berbentuk Uang"

  1. "Dan Dia telah memberimu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)." [QS. Ibrahim : 34]

    BalasHapus
  2. hal yang sering dilupakan anak Adam : sehat..
    termasuk saya, hehe..
    jazakumullahu khoir sudah mengingatkan..

    BalasHapus
  3. Dan inilah kadang yang sering dilupakan orang. Padahal menjadi seorang blogger itu bisa menjadi sebuah rejeki juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju dgn Anda mas Ridha...jadi blogger itu berkah

      Hapus
  4. Setuju mas, pasti selain Uang yang menurut saya paling utama adalah SEHAT dan IMAN....Insya Allah...

    BalasHapus
  5. memang benar tak selamanya rezeki itu berbentuk uang,!! thanks infonya

    BalasHapus
  6. Sangat inspiratif mas, terkedang kesehatan tidak mampu kita syukuri padahal kesehatan amat penting, dgn tubuh yang sehat kita lebih mudah untuk berkarya. Trims atas sharingnya mas

    BalasHapus
  7. setuju banget pak, memang tidak semua rezeki kita adalh uang, banyak hal yang bisa di karegorikan anugrah, termasuk kesehatan,makasih sharingnya pak

    BalasHapus
  8. betul sekali, sebetulnya banyak orang yang tidak menyadari sebetulnya banyak lhoo rezeki dan nikmat alloh yang di berikan selain uang, cuma terlalu banyak orang yang lupa sehingga mereka tidak sadar akan bersyukur

    BalasHapus
  9. sangat setuju sekali kang, tidak semua rezeki itu datangnya dari Uang, dengan terus hidup sehat itupun sudah dikatakan rezeki paling indah, karena sehat itu Mahal hehehhe

    BalasHapus
  10. setuju mas yang namanya rezeki itu memang tak harus berbentuk uang bahkan kesehatan pun bisa disebut rezeki :)

    BalasHapus
  11. terkadang cobaan juga bisa di sebut sebagai rejeki mas, tergantung bagai mana cara kita menyikapinya... heeeeeee

    BalasHapus
  12. Benar sekali mas, rejeki tak harus uang saja tetapi kesehatan justru lebih berharga.

    BalasHapus
  13. Dari sini kita harus menyadari bahwa kesehatan itu mahal harganya, sebab mencari uang atau nafkah itu tidaklah mudah banyak hal yang harus dilewati.

    Semoga rezeki yang kita peroleh dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan berkah bagi kehidupan. Aamiin.

    BalasHapus
  14. kesehatan itu sebenernya mahal harganya tp masih banyak orang yg kurang mensyukurinya yamas.

    BalasHapus
close