Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berobat Diabetes Mellitus Dengan BPJS, Prosedur dan Apa Saja Yang Ditanggung (2022)


Salah satu penyakit yang paling banyak menyerang warga dunia saat ini adalah diabetes mellitus. Penyakit diabetes atau yang juga disebut kencing manis adalah penyakit kronis yang mengganggu metabolisme tubuh dengan mempengaruhi cara tubuh mengubah makanan menjadi energi.

Penderita diabetes harus mendapatkan pengobatan sejak dini agar penyakitnya tidak berkelanjutan, bahkan jika tidak diobati dapat menimbulkan komplikasi serius seperti seperti penyakit jantung, kehilangan penglihatan, penyakit ginjal, hingga kematian.

Ada beberapa ciri-ciri gula darah naik yang perlu diwaspadai, yang mungkin adalah gejala awal dari penyakit diabetes mellitus, diantaranya:

1. Kelelahan

Merasa lelah atau letih merupakan awal ciri-ciri gula darah naik. Tak hanya pada penderita diabetes, orang dalam kondisi gula darah normal juga bisa merasa kelalahan saat gula darahnya melonjak. Salah satunya setelah makan karbohidrat sederhana dalam jumlah besar. Misalkan minuman yang sangat manis. Apabila Anda kerap mengantuk setelah makan karbohidrat atau minum manis, coba lakukan pemeriksaan kesehatan.

2. Sering buang air kecil

Ketika terlalu banyak gula dalam darah, ginjal secara otomatis akan mengeluarkan lebih banyak gula dengan cara membuangnya lewat buang air kecil (kencing). Kondisi tersebut membuat orang yang gula darahnya naik jadi lebih sering kencing.

3. Rasa haus meningkat

Setelah tubuh kehilangan banyak cairan karena sering kencing saat gula darah naik, imbasnya seseorang jadi merasa sering haus. Semakin sering seseorang buang air kecil, rasa haus yang dirasakan juga semakin sering.

4. Sakit kepala

Saat tubuh kehilangan banyak cairan karena sering kencing, gejala lain yang kerap muncul adalah sakit kepala. Memang, sakit kepala bisa jadi tanda penyakit atau masalah kesehatan lain. Namun, di banyak kondisi termasuk saat gula darah naik, dehidrasi bisa memicu sakit kepala.

5. Pandangan kabur

Beberapa bagian tubuh yang tidak terduga bisa terdampak gula darah tinggi, salah satunya mata. Kelebihan gula darah bersama dengan air bisa terperangkap di lensa di tengah mata, sehingga pandangan jadi kabur. Berbeda dengan kondisi pandangan kabur pada penderita diabetes yang biasanya terjadi dalam jangka panjang, masalah penglihatan pada orang yang gula darahnya naik umumnya hanya sementara.

Jika Anda kerap mengalami beberapa ciri-ciri gula darah naik tersebut, segera konsultasi ke dokter dan bisa menggunakan BPJS Kesehatan. Sebagaimana kita ketahui, JKN dari BPJS Kesehatan berwujud asuransi kesehatan rawat jalan cashless atau asuransi kesehatan rawat inap terbaik namun memiliki prinsip gotong royong dan tidak mencari laba. Hasil pengelolaan dana BPJS diperuntukkan untuk pengembangan program dan kepentingan peserta.

Bagaimana Prosedur Berobat Diabetes Dengan BPJS?


Diabetes melitus merupakan salah satu gangghan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah. Untuk jangka panjang, kadar gula darah yang tinggi bisa menimbulkan berbagai komplikasi diabetes pada ginjal, kulit, saraf hingga organ jantung.

Namun sayangnya, dari sekian banyaknya penderita diabetes masih banyak yang enggan untuk berobat karena masalah biaya. Padahal pemerintah telah menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional atau BPJS yang dapat yang dapat menganggung seluruh biaya pengobatan diabetes. Berikut ulasan selengkapnya mengenai pengobatan diabetes dengan BPJS di tahun 2022, mari disimak.

Berobat diabetes Mellitus dengan BPJS, Prosedur dan apa saja yang ditanggung? Untuk peserta BPJS yang menyandang penyakit kronis diabetes, ada beberapa fasilitas penanganan dari program BPJS yang bisa digunakan, diantaranya:

  • Konsultasi Dokter Umum dan Spesialis, kami bksa berkonsultasi baik dengan dokter umum pada layanan utama ataupun dokter spesialis pada fasilitas kesehatan lanjutan. Dan nantinya dokter akan memeriksa lalu menentukan kebutuhan obat dan terapi lainnya yang dibutuhkan.
  • Tanggungan Obat, mulai dari obat – obat oral hingga suntik yang masuk dalam daftar obat dan terapi dari BPJS bisa didapatkan penderita penyakit diabetes. Bahkan obat – obatan tersebut juga sudah mencakup sebagian besar obat antidiabetes serta terapi insulin.
  • Penanganan Komplikasi Diabetes, bagi penyandang diabetes yang memiliki komplikasi maka bisa melakukan konsultasi dengan dokter terkait dan ini juga termasuk dalam program BPJS.
  • Program Rujuk Balik, bagi pasien diabetes yang sudah dinyatakan stabil, pengobatannya bisa dilanjutkan di faskes tingkat pertama dan obat-obatannya dapat ditebus di apotek yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. 

Cara Menggunakan BPJS dalam Pengobatan Diabetes


Perlu diketahui, BPJS Kesehatan itu berwujud asuransi kesehatan rawat jalan cashless atau asuransi kesehatan rawat inap terbaik namun memiliki prinsip gotong royong. Untuk bisa menggunakan BPJS dalam pengobatan diabetes perlu menjadi anggota BPJS terlebih dahulu. Setelah itu, barulah melakukan langkah – langkah berikut ini:

1. Berobat Ke Faskes Tingkat Pertama

Jika anda memiliki keluhan penyakit diabetes, hal pertama yang perlu dilakukan saat berobat dengan BPJS adalah dengan berkunjung ke faskes tingkat pertama (puskesmas, klinik, dan dokter praktek perorangan). Biasanya pasien diabetes yang belum stabil harus mendapatkan layanan dari dokter spesialis rumah sakit, kemudian dokter akan memberikan surat rujukan untuk berobat di rumah sakit, tidak perlu meminta surat rujukan, karena dokter yang menentukan.

2. Berobat Ke Rumah Sakit Dan Membuat Surat Eligibilitas Peserta

Setelah di rumah sakit, lakukan pendafaran pasien di loket pendaftaran untuk mendapatkan Surat Eligibilitas Peserta sebagai tanda pendaftarannya menggunakan BPJS. Persyaratan berobat dengan BPJS di rumah sakit adalah sebagai berikut:
  • Kartu BPJS / KIS asli dan fotokopi
  • Surat Rujukan BPJS dan fotokopi
  • KTP dan KK serta fotokopinya
Silahkan datang ke rumah sakit dengan membawa persyaratan di atas untuk mendapatkan surat eligibilitas peserta yang membuktikan anda mendaftar dengan jaminan BPJS. Fotokopi biasanya diperlukan untuk melengkapi berkas pendaftaran pasien baru. Apabila anda pasien lama biasanya tidak memerlukan fotokopi.

Oh ya di sebagian rumah sakit biasanya sudah tersedia fasilitas pendaftaran secara online. Pasien bisa mendaftar ke poli yang dituju di rumah sakit melalui aplikasi android rumah sakit atau aplikasi Mobile JKN. Anda harus mengisi data nomor kartu BPJS dan nomor surat rujukan saat melakukan pendafaran rawat jalan online.

3. Menuju Ke Poli di Rumah Sakit

Setelah Surat Eligibilitas Peserta anda dapatkan, silahkan menuju poli rumah sakit, untuk penyakit diabetes, biasanya adalah Poli Penyakit Dalam. Di poli, anda akan mendapatkan pemeriksaan dari dokter spesialis, anda mungkin juga akan memperoleh layanan pemeriksaan lab untuk mengetahui hasil tes lab terkait diabetes.

Apabila kondisi penyakit diabetes anda sudah dinyatakan stabil, anda mungkin akan diberikan surat rujuk balik dari dokter spesialis, dokter akan menerbitkan surat pernyataan rujuk balik dan resep rujuk balik untuk pasien.

4. Melakukan Pendaftaran Program Rujuk Balik Jika Sudah Stabil

Setelah pasien mendapatkan surat rujuk balik dari dokter spesialis, pasien harus melakukan pendaftaran Program Rujuk Balik di Pojok PRB, lokasi pojok PRB biasanya ada di dalam rumah sakit atau bisa saja ada di luar rumah sakit.

Program Rujuk Balik ini sebenarnya cukup membantu meringankan beban pasien penyakit diabetes yang sudah stabil karena mereka tidak harus sering berdesak-desakan dan menunggu antrian panjang di rumah sakit ketika ingin mendapatkan perawatan dari dokter spesialis.

Persyaratan untuk melakukan pendaftaran PRB adalah sebagai berikut:
  • Surat rujuk balik dari dokter spesialis.
  • Surat eligibilitas peserta.
  • Kartu BPJS / KIS asli dan fotokopi.
  • Salinan resep rujuk balik dan fotokopinya, karena biasanya resep pertama ditebus di apotek rumah sakit, jangan lupa sebelum menebus resep, fotokopi dulu salinan resepnya.
Setelah melakukan pendaftaran PRB anda akan memiliki form PRB dan buku PRB yang harus anda bawa setiap kali ingin menebus obat di faskes tingkat pertama.

Apa Saja Periksa Laboratorium Untuk Diabetes Yang Ditanggung BPJS?


Pernahkah anda mendengar tes yang bernama tes HbA1c untuk pemeriksaan diabetes? Apa yang diukur oleh tes Hemoglobin A1C?

Tes HbA1C mengukur persentase hemoglobin dalam darah Anda yang membawa glukosa. Semakin tinggi jumlah glukosa dalam darah, semakin tinggi persentase A1C. Pengukuran A1C normal kurang dari 5,7%, sedangkan A1C 5,7% hingga 6,4% dapat menunjukkan pradiabetes , dan A1C 6,5% atau lebih tinggi biasanya berarti diabetes.

Hal yang hebat tentang tes A1C adalah tes ini mewakili kadar gula darah rata-rata Anda selama 2 hingga 3 bulan. Dengan kata lain, itu tidak terpengaruh oleh pizza yang Anda makan malam sebelumnya, dan Anda tidak harus berpuasa agar tesnya akurat. Itu karena glukosa tetap melekat pada hemoglobin selama sel darah merah yang menahannya tetap berada di aliran darah Anda (yaitu sekitar 2 hingga 3 bulan).

Kadar Tes Labolatorium Darah untuk Diabetes

Tes HbA1c dapat ditanggung BPJS Kesehatan, dan tes lainnya pun dapat ditanggung dengan indikasi medis. Beberapa tes periksa lab yang mungkin anda dapatkan saat memiliki penyakit diabetes diantaranya:
  • Glukosa Puasa
  • Insulin Puasa
  • Homa IR
  • HbA1c
  • Cholesterol HDL
  • Trigliserida
  • Kreatinin
  • Asam Urat
  • Berat Badan

Obat Diabetes Yang Dicover BPJS Kesehatan


Daftar obat diabetes yang dicover BPJS Kesehatan diatur dalam formularium nasional (fornas). Daftar obat fornas ini digunakan sebagai acuan penulisan resep dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Obat Antidiabetes oral
  1. akarbose tab 50mg; tab 100mg
  2. glibenklamid tab 2,5 mg; tab 5 mg
  3. gliklazid tab MR 30mg; tab SR 60mg; tab 80 mg
  4. glikuidon tab 30 mg (Untuk pasien diabetes melitus tipe 2 dengan gangguan fungsi ginjal ringan sampai berat.)
  5. glimepirid tab 1 mg; tab 2 mg; tab 3 mg; tab 4 mg
  6. glipizid tab 5 mg; tab 10 mg
  7. metformin tab 500 mg; tab 850 mg
  8. pioglitazon tab 15 mg; tab 30 mg (Tidak diberikan pada pasien dengan gagal ginjal, gagal jantung, riwayat keluarga bladder cancer.)

Obat Antidiabetes Parenteral
  1. human insulin:
    Untuk diabetes melitus tipe 1 harus dimulai dengan human insulin.
    Wanita hamil yang memerlukan insulin maka harus menggunakan human insulin.
    • 1.1. short acting inj 100 UI/mL (kemasan vial, cartridge disposible, penfill cartridge)
      Pada kondisi khusus (misal : perioperatif) maka diabetes melitus tipe 2 dapat langsung diberikan insulin.
    • 1.2. intermediate acting inj 100 UI/mL (kemasan vial, cartridge disposible, penfill cartridge)
      Untuk diabetes melitus tipe1 atau tipe 2 yang tidak terkendali dengan golongan sulfonil urea dan obat diabetes oral.
    • 1.3.  mix insulin inj 100 UI/mL (kemasan vial, cartridge disposible, penfill cartridge)
  2. analog insulin:
    • 2.1. rapid acting inj 100 UI/mL (kemasan vial, cartridge disposible, penfill cartridge)
      Pada kondisi khusus (misal : perioperatif) maka diabetes melitus tipe 2 dapat langsung diberikan insulin.
    • 2.2. long acting inj 100 UI/mL (kemasan vial, cartridge disposible, penfill cartridge)
      Untuk diabetes melitus tipe1 atau tipe 2 yang tidak terkendali dengan golongan sulfonil urea dan obat diabetes oral.
    • 2.3. mix insulin inj 100 UI/mL (kemasan vial, cartridge disposible, penfill cartridge)

Untuk daftar obat diabetes yang dicover BPJS Kesehatan, anda dapat melihatnya di KMK HK.01.07 / MENKES / 6485 / 2021 atau melalui website e-fornas milik Kemenkes di http://e-fornas.binfar.kemkes.go.id/.

Demikian artikel berobat diabetes mellitus dengan BPJS, prosedur dan apa saja yang ditanggung, semoga dengan membacanya kini kita semakin paham. Anda dapat mengunjungi blog Pasien Sehat untuk melihat artikel kami lainnya.

Posting Komentar untuk "Berobat Diabetes Mellitus Dengan BPJS, Prosedur dan Apa Saja Yang Ditanggung (2022)"

close