Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Skrining Wajib Bayi Prematur

Skrining penting dilakukan untuk setiap bayi prematur, karena organ tubuhnya yang belum matang. Setidaknya ada beberapa skrining yang perlu dilakukan:

1. Skrining ROP (Retinopathy of Prematurity). Untuk memeriksa mata bayi prematur, sifatnya WAJIB bagi setiap bayi prematur. Terlambat memeriksakan, beresiko kebutaan. Jadwalnya pernah saya postingkan. Perlu diingat, pemeriksaan ROP harus diulang, dan tidak hanya 1 kali. Dilakukan sampai usia post menstrual sekitar 50 minggu. Skrining bisa dilakukan simultan saat bayi masih dirawat di RS. Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter spesialis mata.

2. Skrining pendengaran. Ini juga WAJIB bagi setiap bayi prematur. Biasanya dijadwalkan pemeriksaan OAE (Otoacoustic Emissions) sebelum keluar/pulang dari RS. Pada kasus tertentu dibutuhkan BERA, sifatnya WAJIB bagi yang terindikasi perlu tes lanjutan setelah tes OAE. Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter spesialis THT.

3. Skrining jantung. Bayi prematur seringkali mengalami kondisi penyakit jantung bawaan, sehingga skrining Echo Jantung sifatnya juga WAJIB. Tergantung jenis PJB yang ditemukan, ada yang bisa membaik dengan sendirinya, ada juga yang harus terus di observasi hingga memerlukan tindakan. Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter spesialis anak sub spesialis jantung atau dokter spesialis jantung sub spesialis jantung anak.

4. Skrining kepala. Pada bayi prematur ada kondisi yang bisa membahayakan salah satunya adalah pendarahan pada otak. Karena itu bayi prematur harus dipegang dengan sangat hati-hati, karena sangat rentan terhadap guncangan. Sedikit saja guncangan terjadi bisa membuat pendarahan di otak. Pemeriksaan USG kepala, bisa dilakukan SESUAI INDIKASI. Selain itu, jika ditemui masalah tumbuh kembang, DSA juga bisa mempertimbangkan pemeriksaan MRI kepala, SESUAI INDIKASI.


5. Pemeriksaan sistem pernafasan dan saluran cerna. Rontgen adalah suatu hal yang sudah prosedural di RS pasti akan dilakukan. Bayi prematur juga seringkali memiliki kondisi paru-paru yang belum matang. Hyaline Membrane Disease/Infant Respiratory Distress Syndrome, akan bisa diketahui setelah dilakukan pemeriksaan rontgen dada. Selain itu, kondisi Necrotizing Enterocolitis (NEC) yang membahayakan sistem pencernaan juga bisa dilihat tanda-tandanya melalui rontgen.

Semoga setiap dokter dan tenaga kesehatan yang menemui bayi prematur menyarankan untuk skrining, dan orang tua tidak ragu untuk meminta, menanyakan jadwal skrining yang dibutuhkan oleh bayi prematur.

Silakan di share agar setiap dokter, dan orang tua baru bayi prematur mengetahui hal penting ini.

Demikianlah artikel 5 skrining wajib bayi prematur, semoga bermanfaat.
Sumber tulisan: dr. Agung Zentyo Wibowo | facebook.com/azwibowo

Posting Komentar untuk "Skrining Wajib Bayi Prematur"

close